Pemuda itu merenung....entah memikirkan apa...
dia menarik nafas panjang, menulis apa saja yang ada dipikirannya... seperti biasa...
menulis tanpa arah...
tiba-tiba terpikir olehnya seorang gadis cantik,sangat cantik, yang dulu pernah dilihatnya di sebuah kereta ekonomi jakarta-bogor, bukan anak sekolahan, bukan mahasiswa, apalagi artis...
Hanya gadis dengan pakaian sangat sederhana dan sebuah tas berisi pernak-pernik yang dia tawarkan dengan ceria ke setiap penumpang yang ia temui...
Entah siapa namanya... seorang Gadis asongan...
----
"Gadis ini sungguh menjadi pusat perhatian saat itu... semua mata laki2 tua sampai mudapun tertuju kagum padanya...
ya gak salah lagi... saat itu dia adalah artis di gerbong kereta ekonomi tersebut... artis tanpa make up, perhiasan, dress,dan asesoris berlebihan yg biasa di milikki artis2 di televisi..
make upnya hanyalah keringat tipis di kening, perhiasanya adalah sebuah senyum manis, dressnya hanya t-shirt putih longgar tidak ber merk dan jeans kumal
dengan asesoris,kemandirian seorang wanita yg tampak jelas di tiap gerak langkahnya...
pemuda itu ingin sekali tertawa melihat banyaknya gadis2 di gerbong yang berpakaian sedikit terbuka, mahal, dengan beberapa perhiasan yg menghiasi tubuhnya malah kurang
mendapat perhatian... bahkan beberapa gadis agak memandang iri pada gadis asongan tersebut...
3 stasiun terlewati bersama gadis itu, pemuda itu tersenyum setiap melihat banyak pria yg masih saja mencuri pandang pada gadis asongan itu...
Di stasiun Kalibata dia turun...masih saja dengan pandangan banyak pria yang mengantarnya berlalu...
----
things to learn :
yeap girls... ternyata gak harus bermake up tebal, berbaju mahal, berperhiasan untuk menjadi pusat perhatian...
cukup dengan menjadi sisi terbaik di dalam diri kalian sendiri...
malam semakin larut... pemuda itu mengambil telepon genggamnya, memencet beberapa tombol lalu terdengar sebuah lagu lembut dari "Frau-mesin penenun hujan"
dia pun mulai memejamkan mata...
selamat malam dunia...
----