7.11.13

Kangen Kamu

Saya adalah orang yang kurang pandai menahan kapasitas rindu. Dan senja kali ini, rinduku berlebih, yang bahkan “Pensieve” Albus Dumbledore mungkin kurang besar untuk menampungnya. Jadi saya coba menuliskannya saja.

Semalam saya bermimpi, ini ceritanya.

Di sebuah taman bermain berjalanlah sepasang mantan kekasih yang sepakat berkencan untuk yang terakhir kali, memastikan getaran perasaan sebelum mengambil jalan menuju kisah barunya masing-masing. Mereka berjalan riang sampai akhirnya memutuskan untuk duduk di sebuah bangku taman di bawah pohon Tectona Grandis yang luar biasa rindang. Mereka membicarakan banyak hal seperti biasanya, seperti dulu saat masih bersama. Sampai di ujung hari yang disepakati mereka berpelukan erat. Pelukan terakhir. Matahari senja membuat siluet sepasang mantan kekasih yang sedang berpelukan itu menjadi sangat indah, seperti lukisan karya pelukis kenamaan. Jeda yang cukup lama, mereka mengakhiri pelukan itu sambil lalu menyeka mata malu-malu sambil lalu tersenyum canggung. Singkat cerita kedua punggung merekapun menjauh.

Saya terbangun bingung, menccoba mengingat kembali mimpi itu. Samar, lalu mulai jelas. Ada wajah kita berdua di mimpi itu. Mimpiku.

***
Hey kamu! Dimanapun kamu berada saat ini, disinilah saya, di tempat paling tinggi dari daftar orang yang merindukanmu.Bahagia ya disana.

Post scriptum:
Tulisan ini ditulis sambil mendengarkan suara syahdu Landon Pigg – Falling in love at coffee shop J